Minggu, 25 September 2016

ATG BI Chapter 18


Againts The Gods Bahasa Indonesia
Chapter 18: Jarum Perak Untuk Melepas Hawa Dingin

Penerjemah: PujanggaCinta

"Kau dengar dari siapa?" Xia Qinyue terkejut. Pada level tenaga dalam yang sama, harapan hidup anggota Awan Beku Asgard jauh lebih kurang dibandingkan dengan orang lain. Ini adalah kenyataan pahit. Bahkan dikalangan Awan Beku Asgard sendiri, ini adalah rahasia yang hanya diketahui dan selalu dijaga ketat oleh jajaran kepemimpinan.

Alasan Xia Qinyue mengetahui hal ini adalah karena gurunya secara tak sengaja mengatakannya saat Xia Qinyue melakukan terobosan tenaga dalam.  Apalagi, dia mengatakan padanya bahwa ini adalah cacat terbesar yang dimiliki Awan Beku Asgard dan dengan keras menyuruhnya untuk tidak mengatakan pada siapapun termasuk sesama murid. Walau begitu, disini Xiao Che mengatakannya dengan suara keras.

"Jika aku adalah Kepala Perguruan Awan Beku Asgard, aku akan mengerahkan segenap kekuatan untuk menutupi cacat ini dan mencegah orang luar untuk mengetahuinya. Apa kamu masih beranggapan aku mendengar ini dari orang lain?" Kata Xiao Che cemberut. "Aku mengambil kesimpulan ini dari hasil memeriksa nadimu, hanya itu. Dari reaksimu, tampaknya semua yang kukatakan ini benar."

"Aku tak percaya padamu." Xia Qinyue dengan tegas menggelengkan kepala. Mampu menyimpulkan rahasia terbesar Awan Beku Asgard hanya dari sebuah nadi? Itu konyol! Jika memang bisa semudah itu, dengan begitu banyaknya dokter di kerajaan Angin Biru, rahasia Awan Beku Asgard pasti sudah terbongkar entah berapa tahun yang lalu.

Bagaimanapun juga, apa yang dikatakan oleh Xiao Che tepat pada sasaran, tanpa salah sedikitpun. Tidak mungkin Xia Qinyue tidak kebingungan.

"Aku tahu kau takkan percaya padaku." Xiao Che membungkuk mengambil paket dan pot obat dari lantai dan berjalan menuju rumah. "Ikuti aku."

Tatapan Xia Qinyue melekat pada benda yang dibawa oleh Xiao Che. Setelah agak ragu sebentar, ia mengikutinya masuk kedalam rumah dan lalu menutup pintu di belakangnya.

Setelah menata paket dan pot obat itu diatas meja, Xiao Che menyuruh Xia Qinyue: "Duduklah."

"Apa yang akan kau lakukan?" Kata Xia Qinyue curiga.

"Tentu saja aku akan mengobatimu."

"Tak perlu." Xia Qinyue segera menggelengkan kepala.

"Entah ini perlu atau tidak,  sebaiknya kau putuskan itu nanti aja... Hei, hei, kalau hanya sekedar mencoba, kau tidak akan menolaknya, kan?"

Xiao Che membuka kotak paketnya dan mengeluarkan sebuah kotak perak. Ia menghela nafas, di raut mukanya terlihat kekecewaan dan frustasi: "Aku tahu pada dasarnya kau memang tidak percaya apapun yang kukatakan. Tapi setidaknya, aku tak punya kekuatan ataupun alasan untuk menyakitimu. Alasan mengapa aku mengambil ini dari rumah sakit pagi-pagi adalah karena aku ingin mengobatimu, hanya itu. Jika berhasil, baguslah, kalau gagal, kau tetap tidak akan kehilangan apapun....karena kau tak percaya padaku dan tak mau mencoba, yah, sudahlah. Anggap saja ini kasih sayang yang tak terbalas."

Kata-kata Xiao Che mengejutkan Xia Qinyue, menyebabkan sedikit rasa bersalah muncul di hatinya. Benar apa yang dikatakan Xiao Che sebelumnya dan apa yang dikatakannya sekarang adalah semata-mata untuk menolong mengobati dirinya. Dia tidak meminta imbalan apapun dari Xia Qinyue dan juga tidak memberi sarat. Dia juga, sebagaimana yang dia ucapkan, tak punya alasan ataupun kemampuan untuk menyakitinya... Entah apapun hasilnya, menolak langsung mentah-mentah memang agak berlebihan.

Xia Qinyue mendesah dalam hati dan kemudian duduk di samping Xiao Che. "Lalu kau mau mengobati aku dengan cara apa?"

"....Kau benar mau aku obati?" Xiao Che menatapnya lalu berpaling sambil mendengus.

Sikapnya yang seolah seperti anak kecil yang ngambek membuat Xia Qinyue tak tahu harus tertawa atau menangis, lalu berkata santai: "Aku ingin tahu caramu mengobatiku."

"Siip, nah yang nurut gitu dong." Ketika Xiao Che menghadapkan wajahnya kembali, dia sudah tersenyum lebar. Hal ini menyebabkan Xia Qinyue menatapnya bingung... Perubahan hati orang ini benar-benar terlalu cepat!

"Coba ulurkan tanganmu."

Xiao Che duduk di hadapan Xia Qinyue. Xia Qinyue pun menurut mengulurkan tangannya sembari meletakkannya di atas meja. Lengan baju merahnya ditarik sampi ke sikut memperlihatkan sepasang lengan seputih salju.

Xiao Che membuka kotak perak. Dan ternyata, di dalamnya terdapat jarum-jarum perak yang tertata rapi.

"Jarum perak... Jangan-jangan kau akan menggunakan teknik akupuntur?" Alis bulat sabit Xia Qinyue terangkat.

"Eh? Kau tahu akupuntur?" Xiao Che terkejut. Waktu itu di Benua Awan Biru orang yang menguasai teknik akupuntur berjumlah tidak sampai sepuluh orang walaupun dia dan gurunya ikut terhitung. Sebaliknya, di Benua Langit Dalam, tampaknya ini adalah suatu teknik pengobatan yang populer. Bahkan satu set alat akupuntur juga bisa ditemukan di rumah sakit Klan Xiao.

"Tentu saja aku tahu. Aku juga tahu bahwa untuk menguasainya memerlukan waktu yang sangat lama. Kau membutuhkan waktu setidaknya puluhan tahun agar bisa sedikit berhasil dalan pengobatan. Dan masalahnya, aku tak pernah mendengar kabar sedikitpun bahwa kau belajar teknik pengobatan, apalagi akupuntur. Juga, di dalam kamarmu tak tercium bau atau bekas obat-obatan tradisional. Kamu sebenarnya mau ngapain?" Tatapan Xia Qinyue mengandung kekuatiran dan penuh curiga.

Xiao Che mengeluarkan sebuah jarum perak, menggenggam pangkalnya dengan dua jari... saat itu, Xia Qinyue merasa agak aneh. Hal itu dikarenakan jarum perak di tangan Xiao Che seolah bersatu secara alami dengan tangannya. Perasaan ini sangat halus dan tak terlukiskan namun jelas dan benar-benar ada.

Xiao Che membuka sebuah botol kecil lalu dengan hati-hati mencelupkan jarum tersebut kedalamnya. "Entah aku tahu atau tidak cara melakukan akupuntur, kau akan segera tahu kebenarannya. Sudah tentu, kalau kau merasa ada yang salah atau aku hanya bermain-main, kau bisa menyuruhku berhenti kapan saja."

"Apa yang ada didalam botol itu?" Pandangan mata Xia Qinyue jatuh pada botol kecil tersebut.

"Jus biasa dari bunga matahari merah." Xiao Che menjawab tanpa berpikir panjang, pandangannya mengarah ke lengan Xia Qinyue. Tangan kirinya yang memegang jarum berkedip sedikit.

Gerakan Xiao Che sangatlah cepat, begitu cepatnya hingga Xia Qinyue tak sempat bereaksi. Jarum perak di tangannya sudah tak lagi ada. Sebagai gantinya ada jarum perak menancap tegak lurus di pergelangan tangan kanannya... Tepat mendarat di titik akupuntur Yang Chi.

Tidak ada rasa sakit. Lebih tepatnya, tidak terasa apapun. Jika bukan karena fakta dia melihat dengan jeli pada jarum perak itu, dia tak akan merasa sama sekali bahwa ada jarum perak yang menancap di pergelangan tangannya. Hati Xia Qinyue tergerak.... Begitu cepat? Tidak, ini bukan kecepatan. Ini keahlian! Sebuah keahlian yang mencapai tingkat yang sangat menakjubkan, bahkan bisa disebut keahlian yang sudah mencapai puncak.

Jarum perak kedua sudah dikeluarkan oleh Xiao Che dan mulai dimasukkan kedalam botol ramuan jus bunga matahari merah. Sesaat setelah badannya condong mendekat pergelangan tangan Xia Qinyue, tangannya sedikit bergerak dan jarum kedua telah menancap di titik akupuntur Yang Gu. Jarum ke-tiga dan ke-empat lalu juga menancap di titik akupuntur  Zhong Zhu dan He Gu dengan akurat.

Setelah tangan kanan, berikutnya di tangan kiri juga tertancap empat buah jarum perak di titik akupuntur Yang Chi, Yang Gu, Zhong Zhu, dan He Gu. Tiap kali Xiao Che melakukan ini, gerakan tangannya sangat cepat sekali sehingga Xia Qinyue hanya bisa melihat sekelebat bayangan yang bergerak. Ketakjuban dalam hatinya juga ikut meningkat setiap kali jarum menancap.

Dia tidak tahu kalau pengobatan Xiao Che akan membuahkan hasil atau tidak,  tapi yang jelas Xia Qinyue seakan tak bisa mempercayai hal yang terjadi saat ini, bahwa seorang pemuda yang hanya berumur enam belas tahun bisa melakukan teknik ini dengan tingkat keahlian yang sangat tinggi sehingga membuatnya terpesona.

"Lemaskan tanganmu dan tetaplah bernafas. Jangan kerahkan tenaga dalammu apapun yang terjadi."

Suara Xiao Che bergema di telinganya. Ia pun menurutinya. Tangannya dilemaskan dan ia bernafas dengan tenang. Detik itu juga, ia tiba-tiba merasakan hawa sedingin es berkumpul di kedua tangannya. Lalu seolah mencari jalan keluar, hawa tersebut berjalan menuju ke-empat titik Yang Chi, Yang Gu, ZhongZhu, dan He Gu yang telah tertancap oleh jarum perak...

Gumpalan kabut putih mendadak muncul di atas delapan jarum perak. Udara dingin yang tersimpan di dalamnya membuat temperatur udara di ruangan menjadi turun drastis. Di saat merasakan hawa dingin terlepas dari meridiannya dan  kabut putih yang muncul dengan cepat, raut wajah putih Xia Qinyue berkedut keras.

Diperlukan waktu beberapa menit hingga kabut putih benar-benar berhenti timbul. Seketika itu tangan Xiao Che menjulur dan jarinya bergerak secepat kilat. Dalam sesaat kesemua delapan jarum perak yang menancap di lengan Xia Qinyue sudah berada di genggamannya dan lalu ditempatkan di sebuah wadah lain.

"Udara dingin ini bahkan lebih berat dari yang aku kira. Untunglah kau bertemu denganku." Xiao Che bergumam dengan suara lirih lalu menutup wadah kotak jarum perak dan berkata: "Istriku Qinyue, bagaimana rasanya tanganmu sekarang?"

Xia Qinyue mengangkat kedua tangannya, matanya goyah. Ringan, nyaman, hangat... Itulah yang dirasakan tangannya saat ini. Seolah-olah dirinya terbebas dari belenggu kuat. Ini adalah pertama kalinya ia merasakan kehangatan di kedua lengan dan telapak tangannya semenjak ia mempelajari Ilmu Awan Beku. Ia mengangkat kedua matanya kearah Xiao Che seraya bertanya takjub: "Sebenarnya ini apa?"

"Sederhana sekali. Aku hanya melepaskan hawa dingin yang ada di tangan dan meridian tanganmu. Pada saat yang bersamaan aku membuka meridian-meridian yang tersumbat. Hanya itu." Dengan rendah hati Xiao Che berkata: "Tenaga dalam Awan Beku Asgard dapat membuat tenaga ki menjadi sedingin es yang ahirnya kekuatanmu bisa meingkat tajam. Alasan mengapa tenaga ki sedingin es bisa lebih kuat adalah karena hawa es sangat berbahaya bagi manusia... Musuhmu adalah manusia, tapi dirimu sendiri juga manusia. Sebelum menyakiti orang lain, kau tak bisa terlepas dari menyakiti dirimu sendiri terlebih dahulu. Ini adalah logika yang pasti."

"Pagi ini disaat aku menyentuh telapak tanganmu, aku merasakan telapak tanganmu terasa lebih dingin dari orang umumnya. Mungkin anggota Perguruan Awan Beku Asgard sungguh percaya bahwa ini adalah efek yang sudah semestinya terjadi ketika belajar Ilmu Awan Beku, tapi dari sudut pandang medis, sangatlah aneh jika temperatur tubuh seperti ini dianggap normal! Normalnya, saat kau tidak menggunakan tenaga dalam, tenaga dalam akan tetap berada di pembuluh tenaga dan tidak akan mempengaruhi tubuh. Sebaliknya, ketika tenaga ki  Awan Beku yang terhubung dengan tubuhmu digunakan, itu justru merusak tubuh. Ketika ilmu tersebut bersirkulasi ditubuh, itu juga akan menyakiti tubuh. Kau belum sampai belajar Ilmu Awan Beku Asgard lama hingga beberapa tahun, tapi hawa dingin dengan jumlah yang banyak sudah meresap kedalam lima organ jeroan, enam organ perut, aliran darah, sumsum tulang dan dantian ditubuhmu. Dan masih berlanjut hingga saat ini. Seiring waktu, hal ini akan terus menerus memperparah kondisi organ dalammu. Akan sangat aneh kalau hal ini tidak memperpendek umurmu pada ahirnya. Efek negatif ini tidak akan dijumpai pada kebanyakan orang umumnya."

Xia Qinyue: "......"

"Tambah lagi, dibawah pengaruh hawa dingin, meridian-meridian dalam tubuh akan sering mengalami kejang yang ahirnya menutup, sehingga sangat mempengaruhi kemampuanmu untuk menggunakan tenaga ki. Silakan coba gunakan tenaga dalammu sekarang dan bandingkan dengan sebelumnya." Kata Xiao Che dengan muka serius.

Pendapat Xiao Che ini diutarakan dengan landasan kuat dari awal hingga ahir dan disertai dengan sebab akibatnya. Tidak hanya itu saja, tapi penjelasannya sangat mudah dipahami bahkan oleh orang idiot sekalipun. Ditambah dengan aksi polosnya sehingga rasanya tidak mungkin untuk mempertanyakan atau membantahnya.

Ketika Xiao Che mengatakan hal ini dengan wajah serius, saat itu sebenarnya hatinya sedang meringis....karena walaupun semua hal yang baru saja dia katakan itu adalah benar adanya, tapi pada saat yang bersamaan itu semua adalah omong kosong belaka!

Hawa dingin yang menumpuk memang benar bisa menyakiti tubuh. Fakta bahwa hal itu juga bisa menutup meridian juga suatu kebenaran... Tapi jika Ilmu Awan Beku merupakan ilmu yang tak tertahankan oleh tubuh seperti perkataannya, bagaimana mungkin Perguruan Awan Beku Asgard bisa mempunyai nilai? Bahkan sampai berada di posisi puncak di kerajaan Angin Biru, dan bertahan selama delapan ratus tahun lamanya? Setelah berlatih Ilmu Awan Beku selama beberapa saat, tubuh akan menyesuaikan diri dengan hawa dingin secara sempurna. Lalu hawa dingin yang awalnya menyakiti tubuh itu lambat laun akan membantu tubuh dan meridian yang tertutup akan kembali terbuka.

Tapi, Xia Qinyue hanya baru belajar Ilmu ini dalam selang waktu tiga atau empat tahun. Sudah sewajarnya dia belum masuk pada tahap 'adaptasi sempurna'. Mendengar ucapan Xiao Che dikombinasikan dengan pengalamannya hingga saat ini, ditambah lagi hasil dari pengobatan barusan, argumen Xiao Che tampak sempurna dan tanpa cacat di matanya.

"Pengobatan" hanyalah sebuah alasan yang dia gunakan. "Cacat" pada Ilmu Awan Beku juga merupakan sebuah alasan. Apa sesungguhnya yang ingin ia capai, hanya dia sendiri yang tahu.


EmoticonEmoticon