Jumat, 23 September 2016

ATG BI CH17

Againts The Gods bahasa Indonesia chapter 17: Percayakah Kau, Aku Adalah Seorang Dokter Ajaib?

Penerjemah: PujanggaCinta

Xiao Che tahu jelas apakah tenaga dalam Xia Qinyue sungguh berada pada level 10 Tenaga Alam Dasar atau tidak, dan sudah tentu Xiao Luong tidak paham akan hal ini.  Xia Qinyue benar-benar sangat marah dan barusan telah menggunakan kekuatan tenaga dalamnya sebesar 70%. Melihat Xiao Luong terkapar di tanah dia menarik kembali telapak tangannya dan berkata sambil acuh tak acuh: "Tampaknya tuan muda Xiao tidak begitu hebat dalam berlatih tanding. Silakan Anda pulang."

Tergeletak di tanah, Xiao Luong tercengang... Dia awalnya mengira bahwa dengan tenaga dalamnya yang berada pada level tiga Tenaga Alam Awal, mengambil keuntungan dari Xia Qinyue adalah hal semudah membalik telapak tangan. Dia tidak pernah menyangka, saat bertemu, dia malah berakhir tergeletak di tanah dengan badan penuh memar dan babak belur tanpa sempat membalas sedikit pun. Matanya terbelalak kaget saat melihat 2 gigi bersimbah darah yang ada di depannya.

Xiao Luong lalu segera berdiri, wajahnya menggerenyet kesakitan. Dia sadar betapa babak belurnya dia saat ini. Bisa dikatakan bahwa dengan statusnya sebagai tuan muda klan Xiao, tidak pernah sekalipun dalam hidupnya dia berada dalam kondisi menyedihkan seperti ini....dan bahkan di depan wanita yang sangat dipuja dan didambakannya. Bagaimanapun, tuan muda Xiao adalah tuan muda Xiao. Ia menelan darah dalam mulutnya dengan paksa, wajahnya tetap menunjukkan apa yang bisa dianggap sebagai keramahan dan senyum elegan. "Tenaga dalam level sepuluh Tenaga Alam Dasar milik nona Xia memang sesuai dengan reputasinya. Tadi itu saya hanya sekedar menge-tes, dan sedikit meremehkan Anda. Maka kali ini, nona Xia harap agak berhati-hati."
Dengan dua gigi depannya yang hilang, perkataan Xiao Luong diselingi dengan suara tiupan udara. Setelah berkata,  ia sudah terlebih dahulu mengangkat tangannya dan mengerahkan seluruh tenaga dalamnya....

Ia dengan naifnya percaya bahwa alasan dia kalah barusan adalah murni karena dia bertindak sembrono, yang dimana Xia Qinyue membalas dengan seluruh kekuatannya. Dengan tenaga dalam miliknya yang berada di level tiga Tenaga Alam Awal, bagaimana mungkin ia tidak bisa mengatasi tenaga dalam level sepuluh Tenaga Alam Dasar milik Xia Qinyue?!

Xiao Luong melangkah maju. Tiga langkah kemudian, kedua tangannya menerjang silih berganti, berusaha dengan cepat untuk membelit tangan Xia Qinyue. Aksi ini malah membuat Xia Qinyue lebih jijik lagi padanya. Dengan kesabaran yang sudah habis,  tangan Xia Qinyue secara tiba-tiba melayang keras diikuti dengan kepakan lengan baju merahnya.  Hempasan tenaga dalam yang membawa pancaran dingin es mendarat di wajah Xiao Luong.

Tenaga dalam yang tidak membawa sedikitpun Ilmu Awan Beku, tapi tetap saja ini bukanlah sesuatu yang mampu dihadapi oleh Xiao Luong.

Diikuti dengan suara *pak*, pipi kanan Xiao Luong terbenam kebawah disertai seluruh tubuhnya terpental ke belakang. Dia terputar di udara sedikitnya tujuh atau delapan kali putaran sebelum jatuh dengan keras di luar halaman. Tiga gigi bersimbah darah juga ikut terpukul lepas, dua diantaranya menancap di wajah Xiao Luong.

"Latih tanding ini sudah usai, aku tidak akan mengantarmu keluar." Ucap Xia Qinyue dengan suara bak peri yang sedingin es, tanpa sedikitpun melihat padanya.

Terdapat belang merah bak darah di wajah kanan Xiao Luong.  Saat ini, seandainya dia adalah seorang yang bodoh, dia tersadar bahwa kekuatan level tiga Tenaga Alam Awal miliknya sejak awal tidak ada artinya di hadapan Xia Qinyue. Dia memegangi wajah kanannya yang berdenyut sakit dan melihat kearah Xia Qinyue dengan pandangan penuh teror. Mengambil nafas berat, dia beranjak pergi dengan sempoyongan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Xiao Luong tiba di rumah sakit dan hendak masuk saat dia melihat Xiao Che yang berjalan keluar, tangan kirinya memegang pot obat dan tangan kanannya membawa sebungkus paket. Melihat Xiao Luong, Xiao Che dengan segera menyapanya dengan sopan: "Saudara Yulong, kenapa kamu datang kemari? Aiya! Saudara Yulong.... Wajah kamu... Ap, ap, ap... Apa yang terjadi?"

Melihat Xiao Che, Xiao Yulong  mengertakkan giginya, mendengus datar, dan segera menerobos masuk kedalam rumah sakit. Tidak lama kemudian, suara kaget kepala dokter Klan Xiao, Xiao Gu, terdengar dari dalam: "Tuan Muda.... Si, si, si, si..... Siapa yang telah berani berbuat jahat seperti ini padamu?!"

"Bukan apa-apa.... Waktu aku berlatih di kaki gunung, aku terjatuh karena tidak hati-hati..." Jelas-jelas suara Xiao Luong dibarengi dengan rintih kesakitan. Tentu saja dia tidak mungkin mengakui bahwa kondisinya saat ini adalah akibat pelajaran yang diberikan oleh Xia Qinyue karena Xiao Luong ingin mengambil keuntungan darinya.

"'Bukan apa-apa' apanya?! Tulang pipimu remuk parah, lima gigimu hilang, dan tiga lagi dalam keadaan patah. Tidak ada  dari gigi-gigi ini yang bisa tumbuh lagi...."

Xiao Che belum berjalan begitu jauh. Suara yang didengarnya membuat dia merinding.

Wanita ini... Perbuatannya sungguh terlalu sadis!

Bubuk Pembunuh Hati yang telah membunuhnya bisa dipastikan datang dari Xiao Luong. Awalnya, Xiao Che ingin meminjam kekuatan Xia Qinyue untuk memberi pelajaran pada Xiao Luong... Tapi bagai mana hal ini bisa dianggap pelajaran? Ini namanya menghajar habis-habisan hingga babak belur.

Berpikir kembali tentang bagaimana dia menggunakan kakeknya sebagai tameng untuk menggandeng tangan Xia Qinyue tadi pagi, Xiao Che mendadak berkeringat dingin dengan deras.

Ketika dia tiba di halaman rumah, Xia Qinyue sedang berdiri di tengah halaman. Melihatnya datang, Xia Qinyue berkata datar: "Tadi Xiao Luong datang kemari."

"Oh, ya, aku tahu. Aku baru saja bertemu dengannya di rumah sakit." Xiao Che melihat dengan cermat ekspresi Xia Qinyue sebelum menjawab dengan hati-hati.

Xia Qinyue tidak lagi menghiraukannya. Dia perlahan menutup matanya dan lapisan udara sedingin es menyelimuti tubuhnya.

"Xia Qinyue istriku, boleh aku bertanya sesuatu?" Xiao Che bertanya sambil melangkah maju.

"?". Xia Qinyue tidak merespon sedikit pun.

"Sebenarnya tenaga dalam kamu udah sampai level apa?" Mampu membuat Xiao Luong hingga berada pada kondisi menyedihkan itu, paling tidak ia sudah mencapai level lima Tenaga Alam Awal! Sudah mencapai level lima Tenaga Alam Awal pada usia enam belas tahun... Jika hal ini terungkap, Kota Awan Apung akan gempar. 

Xia Qinyue masih tidak merespon sedikit pun. Ia tampaknya tak ada niat untuk menjawabnya.

Wajah Xiao Che yang tak dihiraukan menjadi suram. Melihat penampilan Xia Qinyue, ia pastilah tengah berlatih tenaga dalam spesial dari Asgard, Ilmu Awan Beku. Xiao Che tak lagi berbicara. Setelah meletakkan barang bawaannya di lantai, menyandarkan punggungnya, melipat kedua tangannya didepan dada, dia memandangi ketenangan Xia Qinyue dengan santai.

Sudah seperempat jam berlalu sejak dia memandangi Xia Qinyue.

Sebelumnya, Xia Qinyue selalu berdiam diri di dalam kamar. Saat berlatih Ilmu Awan Beku, selain biasanya sang guru berada disebelahnya sambil memberi saran, di saat lainnya ia selalu berada sendirian, tanpa ada seorang pun yang mengganggunya...tanpa perlu disebutkan lagi, ada pria yang memandangi dirinya dengan kedua mata saat itu.

Walaupun ia berdiri di situ dengan tenang sambil matanya terpejam, dengan sungguh-sungguh berlatih Ilmu Awan Beku yang bersirkulasi di seluruh tubuhnya, ia masih bisa merasakan Xiao Che berdiri di sana sambil memandanginya. Apalagi itu adalah tatapan tanpa henti...pandangannya tak berkedip sekalipun. Tatapan tajam itu melihat lagi dan lagi ke seluruh bagian tubuhnya, membuat hatinya tak sanggup untuk tenang. Swluruh tubuhnya merasa tak nyaman....lagi pula, dia masih gadis berumur enam belas tahun. Berharap banyak bahwa hatinya akan setenang air itu tidaklah mungkin.

Setelah seperempat jam penuh, Xiao Che masih berdiri di sana, matanya menatap erat padanya. Xia Qinyue ahirnya tak lagi mampu menahan diri lalu membuka mata dan melihat ke arah Xiao Che, sambil berkata dingin: "Kenapa kau, menatapku terus?!"

"Menunggumu berbicara padaku dengan suka rela." Xiao Che menjawab tanpa rasa bersalah.

"......." Xia Qinyue merasa ingin sekali membunuh seseorang.

"*Uhuk uhuk* Sebenarnya, aku ingin membicarakan hal penting padamu. Tapi aku takut mengganggu latihanmu, jadi aku tak punya pilihan lain swlain menunggu." Xiao Che berdiri dengan ekspresi serius.

"... Apa itu? Katakan!" Xia Qinyue bertanya sambil menahan amarah.

"Umm, begini.." Wajah Xiao Che jadi makin serius. Dia maju kedepan beberapa langkah sampai ahirnya berada tepat di hadapan Xia Qinyue, lalu berkata dengan percaya diri: "Pagi ini... Saat aku menggandwng tanganmu... Ah, ah, ja, ja... Jangan mukul! Aku berbicara masalah serius, masalah serius!" Ketika merasakan Xia Qinyue melepaskan hawa membunuh, Xiao Che melangkah mundur dengan tergopoh-gopoh. Raut takut tampak di wajahnya...mengingat kondisi mengenaskan Xiao Luong setelah menerima pelajaran. Setelah memastikan, ternyata, Xia Qinyue tidak melakukan apa-apa, dia bernafas lega lau melanjutkan pembicaraannya: "Ketika aku memegang tanganmu, aku merasakan denyut nadimu dan menemukan masalah besar, benar-benar masalah besar."

Ucapannya tidak sedikitpun membuat raut wajah Xia Qinyue goncang....dari awal ia sedikit pun tidak percaya padanya.

Walaupun ia memang merasakan Xiao Che secara rahasia memeriksa nadinya saat berpegangan tangan tadi pagi, bagaimana mungkin seseorang dari keluarga Xiao yang katanya orang terlemah se-kota Awan Apung bisa mengerti sesuatu tentang nadi?

Tapi ucapan berikutnya dari Xiao Che membuat Xia Qinyue  sedikit gemetar.

"Bukankah benar bahwa kau terbangun jam tiga pagi setiap harinya? Dan bukan hanya itu, dalam selang waktu setengah jam kedepannya kau merakan dingin dan kaki tanganmu terasa sakit."
Pandangan mata Xia Qinyue goyah, tanpa sadar bertanya: "Bagaimana kau tahu?"

Xiao Che lanjut berbicara. "Juga, saat berlatih ilmu rahasia Awan Beku, setiap kali tenaga dalammu mengalami penerobosan, dalam waktu dua atau tiga hari berikutnya, bukankah benar bahwa seluruh tubuhmu terasa sedingin es dan kaki tanganmu terasa sakit, dan kau tidak bisa makan dan minum dengan tenang?"
Tatapan Xia Qinyue sekali lagi berguncang keras...karena kata-kata yang dilontarkan Xiao Che tidak melenceng sedikit pun.

"Juga...." Kaki Xiao Che bergerak melangkah lurus menuju gerbang halaman. Sampai hingga setengah badannya berada di luar halaman barulah di melanjutkan ucapannya dengan wajah serius: "Terakhir kali kamu... Umm..ah.. Datang bulan. Bukankah juga terlambat tujuh atau delapan hari?"

Xia Qinyue: "! $&#%#-..."

Hanya di saat dia yakin tidak merasakan hawa membunuh dari Xia Qinyue dia kembali berjalan masuk ke dalam halaman dengan perlahan: "Kau percaya aku sekarang?"

"Bagaimana kau tahu semua ini?" Alis mata Xia Qinyue menajam drastis.

"Dari nadimu!"

"Kau bisa mengukur nadi?"

"Apakah kau percaya kalau kukatakan bahwa aku adalah seorang dokter ajaib?" Xiao Che bertanya dengan raut muka sungguh-sungguh.

"Kalau kau mau bercanda, cari sana bibi kecilmu." Xia Qinyue berkata padanya tanpa ekspresi.

Tentu saja, Xiao Che tidak berharap Xia Qinyue akan benar-benar percaya terhadap omongannya. Justru aneh kalau ia percaya. "Ini beneran gejala yang serius. Apa kau tak ingin cari tahu cara untuk mengobatinya?"

"Tak perlu." Xia Qinyue mengeluarkan suara dingin: "Ilmu Awan Beku adalah teknik tenaga dalam eksklusif dari Awan Beku Asgard, lembut dan takkan pernah habis. Sekali kau berlatih Ilmu Awan Beku, seluruh tubuhmu akan berusaha keras beradaptasi pada rasa dingin dan lambat laun efek sampingnya akan menghilang. Di Awan Beku Asgard, hal ini adalah hal biasa yang sudah diketahui oleh seluruh murid. Bahkan Kepala perguruan dan pendahulunya juga mengalami hal yang sama. Di saat Ilmu Awan Beku sudah mencapai tingkatan tertentu, efek samping ini akan hilang dengan sendirinya."

"Benar, benar, yang kau ucapkan tidaklah salah." Xiao Che mengangguk dengan perhatian mendalam lalu berkata sambil sedikit tertawa: "Tapi aku juga akhirnya mengerti mengapa Awan Beku Asgard mengajarkan pada muridnya untuk menahan hasrat dan melarang emosi... karena walaupun wanita Awan Beku Asgard mempunyai kekasih, mereka tetap tidak akan bisa mempunyai anak. Jika hal ini tersebar, maka nama baik Awan Beku Asgard akan tercoreng. Lebih baik larang saja murid-muridnya bertemu laki-laki dan pada saat bersamaan, sekalian menyembunyikan rahasia memalukan ini."

Alis mata Xia Qinyue tiba-riba berubah miring tajam dan tatapan matanya menjadi dingin. Untuk pertama kalinya, dia benar-benar marah terhadap Xiao Che: "Diam! Aku bisa mentolerir ucapan omong kosongmu... tapi aku takkan membiarkanmu mencemooh perguruanku! Jika kau meneruskan setengah saja kalimat macam itu lagi, aku takkan memaafkanmu!"

Sekarang, dalam sikap berhati-hati dan merendahnya Xiao Che tidak lagi tampak adanya rasa takut. Bahkan, dia sedikit tersenyum dan berkata santai: "Aku benar ataupun salah. Aku tahu dengan jelas. Aku juga akan mengatakan padamu... semakin kuat tenaga dalamnya,  semakin lama umur hidupnya. Tapi, dari nadimu, aku sangat yakin bahwa umur hidup anggota Awan Beku Asgard, adalah sepertiga lebih kurang dari orang dengan tingkat tenaga dalam yang sama, bahkan bisa lebih!"

" Benarkah atau salahkah ucapanku!"

Perkataan Xiao Che bagai petir yang menyambar dekat telinga Xia Qinyue dan membuat pupil matanya mengecil seketika itu juga.


EmoticonEmoticon