Kamis, 06 Oktober 2016

ATG Indonesia Chapter 23

Againts The Gods Bahasa Indonesia
Chapter 23: Pergolakan (2)

-------------------+------
Penerjemah: PujanggaCinta
-------+------------------

"Baik! Semua anggota Klan Xiao akan berkumpul disini besok pagi. Hamba berjanji takkan ada seorang pun yang ketinggalan." Janji Xiao Yunhai.

"Bagus! Waktu kami sungguh berharga. Kami hanya punya waktu besok. Aku tak mau ada masalah tak terduga." Kata Xiao Kuangyun acuh, lalu ia menoleh: "Kalian semua adalah keturunan tetua Xiao Zheng, sudah sepantasnya kalian mendapatkan hadiah. Xiao Ba, berikan hadiahnya!"

Seseorang yang bernama Xiao Ba  melangkah ke depan dan dengan tanpa ekspresi menyodorkan sebuah kotak kayu di hadapan Xiao Yunhai. Tangan Xiao Yunhai gemetaran saat menerima hadiah itu dengan ekspresi ketakutan tampak di wajahnya: "Hamba ber...berterima kasih atas hadiah dari Sekte Xiao. Hamba sangat bersyukur."

"Di dalamnya terdapat 'Serbuk Pembuka Tenaga'. Ia bisa digunakan untuk membersihkan pembuluh tenaga, membantu seseorang agar lebih cepat melatih tenaga dalam selama periode tertentu. Ia juga bagus untuk menyembuhkan pembuluh tenaga yang terluka karena suatu hal. Bahkan di kalangan Sekte Xiao, ini merupakan obat mujarab."

Arti dari keterangan tersebut adalah... Karena obat ini dianggap obat mujarab bagi Sekte Xiao, maka bagi Klan Xiao, ini merupakan eliksir ajaib nomer satu.

"Ia juga bagus untuk menyembuhkan pembuluh yang terluka karena suatu hal..." Kalimat ini membuat wajah tenang Xiao Lie menjadi tegang. Matanya mengekspresikan pikiran aneh, tapi kemudian ia menghela nafas dalam dan ekspresi aneh di matanya kembali redup.

Xiao Yunhai meletakkan kotak hadiah tersebut dengan hati-hati, lalu berkata dengan wajah penuh syukur: "Karena ini adalah obat dari Sekte Xiao, pasti khasiatnya melebihi bayanganku. Hamba tidak tahu bagaimana Klan Xiao harus membayar kebaikan Tuan Muda Xiao... Karena Tuan Muda Xiao belum mau beristirahat, bagaimana kalau hamba menyuruh orang untuk mengantarkan Anda jalan-jalan keliling  Klan Xiao atau Kota Awan Apung? Walaupun ini kota kecil, kami punya beberapa tempat yang mungkin bisa membuat Anda senang."

Melihat Xiao Kuangyun tidak menggelengkan kepalanya, Xiao Yunhai segera menarik dan menyeret  Xiao Yulong: "Ini putra hamba, Xiao Yulong. Umurnya tak jauh beda dengan Tuan Muda Xiao. Bagaimana jika ia saja yang mengantar Anda semua keliling?"

Maksud dari Xiao Yunhai sudah terlihat jelas. Ia ingin, sebisa mungkin,  membuat Xiao Yulong menjadi yang pertama kenal dan bergaul dengan Xiao Kuangyun. Dengan begitu, kesempatan ia dibawa ke Sekte Xiao semakin bertambah. Jika Xiao Yulong bisa memberi kesan bagus terhadap Xiao Kunagyun, mungkin saja nantinya ia juga akan memperoleh perlindungan dari Xiao Kuangyun setibanya di Sekte Xiao, yang akhirnya meningkatkan kedudukannya...

"Hamba yang hina ini bernama Xiao Yulong. Bisa menjumpai kebesaran tamu agung dari Sekte Xiao sungguh merupakan anugerah seumur hidup." Xiao Yulong melangkah maju memperkenalkan diri dengan  merendah dan sederhana.

Xiao Kuangyun menatapnya dalam dan berkata acuh: "Baik, antar kami jalan-jalan. Aku sudah biasa mengunjungi tempat populer, tak mengapalah sesekali melihat-lihat daerah terpencil. Lainnya boleh pergi. Aku gak suka diikuti terlalu banyak orang. Kalau ada perlu, aku akan mencari kalian."

"Baik, baik!" Jawab Xiao Yunhai segera: "Jika Anda sekalian butuh apapun, silakan suruh siapapun yang ada disini. Yulong, tolong layani dengan baik para tamu penting ini."

"Baik ayah."

Xiao Yunhai dan ke-lima tetua memohon diri dengan hormat. Tamu dari Sekte Xiao datang terlambat dari jadwal, sehingga semua urusan bisnis ditunda besok.

Xiao Yulong berdiri di samping Xiao Kuangyun dan membungkuk, bersikap merendah. Mulutnya tersenyum: "Tuan Muda Xiao, meskipun Kota Awan Apung ini merupakan kota kecil, namun ia dapat memenuhi semua kebutuhan. Hamba tidak tahu apa yang ingin pertama kali Anda nikmati, pemandangan indah, masakan lezat, ataukah...wanita cantik?"

Melihat senyum tak jelas Xiao Yulong, wajah Xiao Kuangyun menjadi cerah dan juga menunjukkan senyuman cabul: "Sebagai pria, menurutmu apa yang harus kita nikmati dulu?"

Bagaimana mungkin Xiao Yulong tidak tahu watak Xiao Kuangyun dari wajah pucatnya? Ia lalu menyuarakan tawa heh heh-nya dan berkata: "Bisa dilihat dari penampilan bahwa Anda adalah pria sejati, jadi sudah seharusnya kita merasakan apa yang harus dinikmati oleh pria sejati terlebih dahulu! Walaupun Kota Awan Apung ini kecil, namun Rumah Harum Surgawi kota ini sudah terkenal luas di masyarakat. Sudah banyak orang yang menempuh jarak ratusan li kemari karena reputasinya. Mari kita pergi kesana?"

"Kau, bocah, pintar sekali!" Mulut Xiao Kuangyun tersenyum dan matanya menatap Xiao Yulong: "Ayo kesana!"

Xiao Yulong berjalan dengan lincah di depan untuk menuntun mereka. Di saat mereka akan berangkat, terlihat bayangan seorang gadis cantik melintas di pandangan mata Xiao Kuangyun.

Sosok gadis itu bergerak dengan gemulai dan begitu menawan hati. Dilihat dari jauh, bentuk tubuhnya begitu menggoda sehingga sulit diungkapkan dengan kata-kata. Dibalik gaun biru yang panjang, samar-samar terlihat kaki ramping nan elok. Gaunnya melambai pelan bersamaan dengan gerak langkah pelannya, dan perhiasaannya mengedipkan cahaya menghiasi tubuh indah wanitanya. Lengkungan sempurna pada pinggul, dada, dan pantatnya begitu aduhai tak terungkapkan kata. Dia memancarkan pesona penggetar jiwa dan mempunyai penampilan dan gaya angkuh yang melampauii dunia ini.

Mulut Xiao Kuangyun terbuka lebar dan tubuhnya mematung di tempat. Matanya tak berkedip melihat sosok indah di kejauhan itu. Panik dalam hati, ia hampir percaya bahwa ia sedang melihat seorang bidadari sungai dalam legenda.
Seolah merasakan tatapannya, gadis itu menolehkan kepala ke arahnya, memandang dingin, lalu berpaling dan beranjak masuk ke sebuah kediaman. Bahkan raut wajahnya, dari sekilas pandangan yang diperoleh oleh Xiao Kuangyun saat gadis itu melihat ke arahnya, menyebabkan tubuhnya gemetar seakan seluruh tulang dalam tubuh menjadi lemas dan meleleh.

Ia masih belum sadarkan diri walaupun Xia Qinyue sudah lama menghilang dari pandangannya.

Kehadiran Xia Qinyue yang tiba-tiba dan tak terduga menyebabkan hati Xiao Yulong berdegup kencang seakan berharap Xiao Kuangyun tidak melihatnya. Tapi sayang, Xiao Kuangyun melihat dia dan bereaksi berlebihan seperti laki-laki pada umumnya yang baru pertama kali melihat wajah Xia Qinyue... Tidak, bahkan reaksinya lebih dari sekedar berlebihan. Hati Xiao Yulong mulai menegang... Di kota kecil Awan Apung ini, bagaimana bisa seorang gadis meloloskan diri dari cengkeraman Xiao Kuangyun? Dan sekali Xiao Kuangyun mengincar Xia Qinyue, itu berarti menandakan bahwa seumur hidup ini ia takkan bisa memilikinya.

Bagaimanapun, ia segera menggertakkan giginya ringan, lalu berdiri di sebelah Xiao Kuangyun dan mengayunkan tangan di depan wajahnya. Ia berkata pelan: "Tuan Muda Xiao?"

"Gadis... Gadis itu siapa? Siapa dia?" Pikiran Xiao Kuangyun kacau dan suaranya gemetar girang: "Dunia ini...ternyata memiliki wanita secantik itu. Semua istri dan selirku...semua wanita yang pernah kugauli...semuanya digabungkan jadi satu tetap takkan bisa menandinginya...Bidadari... Dia adalah bidadari..."

Xiao Kuangyun kegirangan hingga sampai-sampai membuat pikirannya kacau. Tatapannya panas seakan bisa membakar. Sikap Xiao Yulong kembali seperti anak buah yang   baik dan berkata sambil tersenyum: "Dia dipanggil dengan nama Xia Qinyue dan merupakan gadis tercantik di Kota Awan Apung. Dia sungguh cantik bak bidadari."

"Xia...Qinyue. Xia? Jadi dia bukan anggota Klan Xiao?"

"Benar!" Xiao Yulong menganggukkan kepala dan menyipitkan mata. Lalu berkata dengan jelas: "Dia bukan anggota Klan Xiao, melainkan anak gadis pedagang terkaya di Kota Awan Apung ini. Dia baru saja menikah tiga hari yang lalu dengan salah seorang anggota Klan Xiao, menikahi cucu dari tetua ke-lima, Xiao Che."

"Apa? Sudah menikah!?" Raut wajah Xiao Kuangyun menunjukkan rasa kecewa. Dalam sekejap, ekspresinya menunjukkan rasa cemburu buta dan keinginan menggebu. "Ternyata dia sudah menikah! Dan menikahi anggota Klan Xiao kalian...sungguh tak masuk akal! Bagaimana mungkin seorang cucu dari tetua Klan Xiao yang kecil pantas menikahi seorang bidadari!?"

"Benar! Kata-kata Tuan Muda Xiao memang benar." Xiao Yulong langsung setuju. "Hanya seseorang yang memiliki talenta sebanyak naga seperti Tuan Muda Xiao-lah yang pantas bersanding dengan bidadari secantik itu. Tuan Muda Xiao belum tahu bahwa walaupun orang yang dia nikahi adalah cucu seorang tetua, sesungguhnya ia adalah orang paling tak berguna di klan kami. Pembuluh tenaganya sudah cacat sejak ia masih kecil. Bahkan sampai saat ini, tenaga dalamnya masih berada pada level pertama Tenaga Alam Dasar. Ia adalah aib memalukan bagi Klan Xiao kami."

"Ap...apa!?"  Wajah Xiao Kuangyun membiru dan tangannya gemetar: "Si cantik itu ternyata menikahi sampah macam itu! Ini benar-benar tak bisa dimaafkan...tak bisa dimaafkan!"

"Gadis secantik itu seharusnya menikahi lelaki sepertiku, Xiao Kuangyun! Bagaimana bisa seorang sampah dari Klan Xiao pantas bersanding dengannya?!" Xiao Kuangyun menggeram dengan suara pelan, api cemburu di dirinya menyala-nyala. Ia segera berjalan menuju kediaman yang tadi dimasuki oleh Xia Qinyue.

Ketika Xiao Kuangyun sampai pada jarak dua langkah dari pintu gerbang halaman, sebuah suara yang penuh tenaga dan kharisma terdengar dari belakangnya: "Tuan Muda. Ketua Sekte mengutus Anda kemari juga bertujuan untuk menambah pengalaman. Ketua Sekte secara spesifik memperingatkan Anda bahwa Anda dilarang melakukan hal-hal yang bisa menodai kehormatan sekte! Khususnya merebut istri orang lain."

Xiao Kuangyun berhenti melangkah, wajahnya penuh ketidak-setujuan dan nafsu birahi. Namun, ia tetap berhenti dengan patuh.

Xiao Yulong berpikir sejenak. Ia lalu bergegas menghampiri Xiao Kuangyun dan berkata lirih: "Tuan Muda Xiao... Jika Anda ingin mendapatkan Xia Qinyue, Anda tak perlu melakukannya dengan paksa. Ada banyak metode untuk mendapatkannya."

"Metode? Metode yang bagaimana?" Xiao Kuangyun menoleh dan menatapnya dengan penuh ambisi.

Xiao Yulong segera mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu di telinga Xiao Kuangyun. Setelah mendengar hal tersebut, wajahnya kembali ceria. Sudut bibirnya pun tersenyum cabul dan menunjukkan ekspresi tak sabaran.

"Ini sesuatu yang baru saja hamba ketahui dan belum kuberitahukan pada siapapun. Hamba tak menyangka bahwa hal ini akan sangat membantu Tuan Muda Xiao. Beruntungnya kita." Melihat senyum cabul Xiao Kuangyun, hati Xiao Yulong merasa jijik, namun di wajahnya ia tetap menampilkan senyuman.

"Bagus. Sangat bagus." Xiao Kuangyun mengangguk-anggukkan kepalanya perlahan.

"Tampaknya Tuan Muda Xiao memiliki selera yang sama terhadap wanita cantik. Sebenarnya, di klan kami, ada juga gadis cantik selain Xia Qinyue," Kata Xiao Yulong lirih. "Tetua ke-lima, Xiao Lie, mempunyai anak gadis yang berumur lima belas tahun pada tahun ini, namun sudah memiliki kecantikan luar biasa. Kecantikannya tidak beda jauh dari Xia Qinyue... Apakah Tuan Muda Xiao juga berminat?"

"Lima belas tahun...dan kecantikannya hampir menyamai bidadari barusan?" Mata Xiao Kuangyun terbelalak lebar, memancarkan mata buas bak serigala.

Melihat pandangan matanya, Xiao Yulong tahu apa yang harus ia lakukan berikutnya. Ia sekali lagi mendekatkan wajahnya dan berkata lirih kepada Xiao Kuangyun. "Jika Tuan Muda Xiao berminat, maka hal ini lebih gampang. Caranya cukup sederhana, kita hanya perlu..."

Xiao Yulong lebih mendekat lagi dan berbisik di telinga Xiao Kuangyun.

"HAHAHA! HAHAHA..." Xiao Kuangyun tertawa terbahak-bahak dan pandangan cabulnya makin menjadi-jadi. "Setibanya pulang ke rumah, aku harus berterima kasih kepada ayahku karena membuatku bertemu dua gadis cantik mempesona...tidak percuma aku jauh-jauh datang kemari."

Pandangannya beralih kearah Xiao Yulong. Ia kemudian menganggukkan kepalanya perlahan: "kau dipanggil... Xiao Yulong, kan?"

"Iya, benar! Hamba yang hina ini bernama Xiao Yulong." Wajah Xiao Yulong tampak gembira. Xiao Kuangyun mau mengingat namanya adalah suatu kehormatan besar bagi dirinya.

"Kau cukup bijak, sama sekali tidak buruk. Jika dua hal ini dapat dilaksanakan dengan sukses, lalu setelah kita sampai di Sekte Xiao, kamu sebaiknya tetap berada di sampingku." Kata Xiao Kuangyun sambil memicingkan mata.

"Ah!" Seluruh tubuh Xiao Yulong  gemetaran. Hatinya tergerak hingga matanya terbelalak lebar. Setelah itu, ia langsung berlutut di hadapan Xiao Kuangyun dengan suara *bukk* dan bersujud dengan kuat. "Yulong berterima kasih kepada Tuan Muda Xiao atas kebaikan yang tiada tara ini! Jika Yulong diperbolehkan berada di sisi Tuan Muda Xiao maka Yulong pasti akan selalu setia untuk melayani Tuan Muda dengan sepenuh hati!"

Hasil ini menyebabkan hati Xiao Yulong berdetak dengan hebat karena kegembiraan mendadak... Bisa masuk ke Sekte Xiao saja merupakan suatu kebahagiaan bagai terbang ke surga dengan satu langkah. Namun dengan menjadi pengikut putra dari ketua sekte merupakan sesuatu yang jauh berbeda. Ini merupakan sesuatu yang tak mungkin berani untuk diimpikan sebelumnya.


This Is The Newest Post

2 komentar

g ada lanjutanya ya min ??
nunggu bgt ini


EmoticonEmoticon